Tak Perlu Terlalu Terang, yang Penting Tak Padam

Cahaya Setelah Jalan Keluar

Siapa yang ingn senantiasa dalam gelap? Siapa yang ingin senantiasa dalam senyap? Siapa melakukan perjalanan dan tak ingin segera sampai pada tujuan?

Dalam gelap, apa yang paling kita butuhkan? Uang? Untuk apa? Toh tidak ada orang jualan dalam gelap. Atau, wanita sintal, semok, dan bohay? Untuk apa? Toh, dalam keadaan tersiksa, apa enaknya bermain perempuan, dan sebaliknya, bermain laki-laki? Lalu apa yang kau butuhkan? Apa yang paling kau dambakan? Apa yang paling kau inginkan? 

Jawabannya, menurutku, adalah cahaya. Ya, cahaya untuk kau mengambah jalan agar bisa keluar dari kegelapan itu, untuk kau gunakan sebagai penunjuk di depanmu; jalan mana yang memiliki potensi rute keluar dari kegelapan. 

Memang, tidakkah kau bisa keluar tanpa cahaya? Dengan berjalan dan meraba-raba sekitarmu untuk memastikan apakah jalan itu laju atau buntu, apakah jalan yang kau tempuh berbahaya atau tidak. Kau hanya butuh cahaya untuk menunjukkan jalan keluar. Dan dengan bermodalkan cahaya, walau redup, setidaknya kau kan keluar dan menemukan cahaya yang lebih terang dari cahaya yang kau miliki.

Maka bilamana aku dalam gelap, berikan aku cahaya, Tuhan. Tidak perlu terlalu terang untuk mengambah jalan, yang penting aku bisa keluar dari kegelapan itu untuk menemukan jalan keluar dan aku dapat menemukan cahaya yang lebih besar nantinya. :)