Perspektif (1)

Perspektif

Perspektif (1)

Ada manusia yang tabah dalam menjalani prosesnya
Bukan karena ia tidak merasakan sakit, melainkan karena yakin dengan keputusannya
Namun, pada akhirnya, ia putus harapan
Menyerah

Ada manusia yang sabar dalam menjalani proses
Bukan karena ia tidak terluka, melainkan karena yakin bahwa hasil telah di depan mata
Ternyata, kenyataan tak seindah keyakinannya

Ada manusia yang takut terluka saat menjalani proses sehingga ia berhenti menghibur diri dengan hal-hal yang membuat terlena
Naif, ternyata ia terlena beneran
Pada akhirnya, ia menyesal

Ada manusia yang memikul beban berat dalam menjalani proses, tetapi masih dipikul dan disanggul
Bukan karena ia tidak merasakan lara, melainkan karena andaikan ia menyerah, ada banyak hal berharga yang hilang.
Pada akhirnya, ia tetap memikul beban itu berapapun beratnya.
Dan ia keberatan, lalu menyerah

Ada manusia yang sepanjang hari merasa kesepian
Bukan tak mau mencari teman, melainkan ia mengalami trauma masa lalu: 
dikhianati orang yang sangat, dan sangat dipercaya
Pada akhirnya, senantiasa ia bertengkar dengan hati
Menyerah

Ada manusia yang bertubi-tubi diterpa badai masalah, tetapi hatinya damai. wajahnya masih tersenyum senantiasa
Bukan karena tak merasakan sakit, bukan karena tak pernah menangis, melainkan ia tahu bahwa masalah datang di luar batas kehendak diri
Ada sesuatu yang menggerakkan di luar batas kemampuannya
Dia sadar, hal itu tak bisa dirasionalkan, tak bisa dilogikakan
Dia tahu, ada Dzat yang menunggu keluh kesahnya
Dia tahu, ada Dzat yang menunggu air matanya
Dia tahu, ada Dzat yang pernah mengecewakannya
Dialah Sang Maha Baik, Maha Penyayang, Maha Mencintai
Dialah Dzat yang senantiasa menerima keluh kesah manusia
Adalah Allah Swt.

Ada manusia yang didholimi, dilukai, diperangi oleh banyak manusia, tetapi ia memilih diam
Justru ia mendoakan mereka yang melukai
Justru ia mengharap kabar baik mereka yang mendholimi
Bukan karena tak ingin mendoakan buruk, melainkan karena ia sadar, bahwa doa buruk mungkin bisa jadi justru menyerang dirinya sendiri

Ya Allah, Engkau Maha Baik lagi Maha Penyanyang. Segala yang kau titahkan pasti berujung keindahan. Sedang apa yang kudamba dan inginkan belum tentu, sebab hambamu ini masih dikuasai oleh nafsu dan hal-hal yang membikin hati kotor.

14 Juni, 2023