Sajak-sajak Ihya' Ulumuddin (2)

Sajak-sajak Ihya' Ulumuddin

Sajak-sajak Ihya' Ulumuddin

Ambigu

Kau berkata sederhana

"Menaruh hati tapi takut

Ingin miliki pun takut"

Entahlah, aku tak tau

Aku tak berkuasa atas rasa yang Tuhan berikan

Aku hanya hamba yang mengharapkan cinta darinya

Entah sampai kapan dan entah dimana ataupun bersama siapa

Semua terasa ambigu bagi ku

Kepada waktu aku terus memohon

Semoga engkau dijaga dari apapun yang membahayakan mu

Semoga engkau di lindungi oleh Tuhan

Doa ku tetap sama

Jika memang engkau adalah jawaban

Semoga dekatkan

Jika tidak semoga Tuhan berikan kebaikan

Dialektika rasa ini sungguh dalam

Sepanjang malam sepanjang doa

Kepada hamparan harapan

Aku terus gantungkan nama mu

Semoga takdir Tuhan memihak antara kita

Semoga saja


Ihya Ulumuddin

Probolinggo, 14 Februari 2023


Aku Pernah Bermimpi

Kau duduk disamping ku dan berkata

"Kau menulis apa?" Tanya Mu

Aku hanya menikmati perjalanan sambil menulis cerita tentang kita" Ujar ku

Sambil menahan senyum dan malu pipi mu memerah

Perjalanan adalah sebuah cerita yang tak lepas dari goresan

Keindahan tak akan pernah mudah dilupakan

Begitu pun nama yang lekang abadi bersama

Kepada derai waktu yang engkau berikan

Kepada takdir yang pernah Tuhan tuliskan

Apakah perjalanan ini akan menjadi kasih atau hanya sekedar kisah

Tulisan pena di ujung gerbang kereta sastra


Ihya Ulumuddin

Kalibaru, 14 Februari 2023


Takdir

Semua sudah di takdirkan

Kenapa kita takut akan dunia

Mengapa kita cemas akan sebuah rasa

Sungguh dusta jika kita tak yakin akan takdir Maha Kuasa

Dimana ia adalah jawaban dari segala doa

Bagaimana kita berikrar suci semenjak ruh di tiupkan

Bagaimana kita ragu

Tuhan punya hak atas semua apa yang kita miliki

Kita hanya mampu menerima dan berusaha atas semua doa-doa

Dimana kehidupan adalah perjalanan

Waktu akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang penuh misteri

Selamat menikmati

Selamat memecahkan misteri penuh diksi


Ihya Ulumuddin

Probolinggo, 14 Februari 2023


Cerita

Semua akan bertemu dengan rasa masing-masing

Tanpa di paksa

Semua akan bertemu dengan cerita-cerita baru dari untaian ruhNya

Suka kopi berkumpul dengan kopi

Suka pantai berkumpul dengan laut

Puisi berdiksi dengan rasa dan cinta..

Selamat menikmati


Ihya Ulumuddin

Probolinggo, 14 Februari 2023


Kau Tanya Tanggal Berikutnya

Dunia akan mengingatkan lagi

Karena pelupa ku tak bisa ku buat-buat

Entahlah

Tuhan ciptakan ku begitu sempurna hingga di hari-hari spesial pun aku lupa

Semoga nanti ada doa yang ku tambatkan untuk Tuhan

"Tuhan ingatkan aku, ketika hari bahagiaNya"

Agar aku bisa rasakan bahagia mu mengalir pula di semesta

Termasuk aku

Terima kasih momennya

Ini jadi catatan

Entah dimana engkau membaca tulisan ini

Pasti engkau akan temukan di lembaran-lembaran buku

Entah kau ingat atau tidak

Tunggu saja

Di lembaran-lembaran buku ku yang ku tulisan

Atau media-media yang memberitakan nama ku


Ihya Ulumuddin

Mojokerto, 14 Januari 2023


Ihya Ulumuddin, lahir pada Mei 1998. Penulis buku dan pegiat Komunitas Literasi Rumah Kata dan Al Karim (kajian Research Ilmiah Mahasiswa) Universitas Pesantren KH Abdul Chalim Aktif menulis di berbagai antologi. Saat ini tengah menempuh pendidikan Pascasarjana Universitas pesantren KH Abdul chalim (UNKHAC). Bukunya antara lain Seberkas Puisi, Menembus Batas, Secangkir Tinta Mas, Menari Diatas Awan, Republika Rasa 1 dan 2 dll.