Sajak Rindu
Sajak Rindu
Hujan dan guntur lelap di matamu
Rembulan termakan wajahmu
Dan tiada dikata gambaran keindahanmu, o, kekasih.
Bila kerlip lampu adalah estetik
maka kerdipmu adalah sumbernya
Saat suara hujan bising menabrak seng
Saat binar lampu membias mata pengendara
Saat ranting pohon bergoyang berirama
Saat ombak dan riak menggulung
Saat burung berteduh
Aku adalah satu-satunya manusia yang tak pernah peduli semuanya itu
Sebab, tak ada yang lebih bising saat ini melebihi ratap seorang yang merindukan pelukmu
Yaitu aku,
Kekasih
23 Desember 2022
Post a Comment