Cinta: Ruh Agama

Cinta: Ruh Agama

Cinta: Ruh Agama

1.

Aku melihat manusia yang rela mengecat tubuhnya dengan cat berbahaya, warnanya silver, meliuk dan membelah runtutan kendaraan yang berhenti di sekitar lampu merah menunggu lampu hijau. Dengan wajah riang dan ceria mereka menyodorkan sebuah umplung, wadah bekas cat, kepada para pengendara. 

Apa orientasi mereka? Pastilah sesuap nasi untuk keluarga, anak dan istri.

2.

Aku melihat seorang kakek-kakek duduk manis di seberang jalan dengan sebuah ronjot yang dipenuhi kerupuk. Wajahnya tersenyum ketika kulihat ia dan ia menyadari bahwa aku melihatnya. Duh, Gusti, bahkan dalam keadaan yang sedemikian sengsara, beliau masih tersenyum macam itu manis dan tulusnya.
"Kerupuk, Nak," ia menawariku.
Aku duduk. 

Apa oruentasi beliau? Pastilah sesuap nasi untuk keluarga, anak dan istri di rumah.

3.

Aku melihat anak kecil menangis di seberang jalan menyuapkan sisir roti kecil dalam mulutnya sendiri. Mengucek matanya dengan tangannya yang mungil. Aku amati ia dan ia tak tahu kalau aku mengamatinya. Kenapa kamu, Dik? Duh, bahkan dalam keadaan seperti itu kau tidak juga menjerit². Hatiku kemput dibuat oleh ketabahanmu, Adek.

4. 

Pedih, sedih, perih, dan ketidakadilan nasib akan kalah dengan yang namanya cinta. Dasar dari cinta adalah empati. Dan empati tak akan dimiliki oleh seorang pecinta tanpa kontemplasi yang dalam. Rumi mengatakan: "Cinta adalah ruh agama." Agama adalah jalan; jalan bagi seseorang untuk menapaki kehidupan yang sedemikian misteriusnya, Kawan.

Follow instragam: Aqib Muhammad Kh