Agar Kalian Tidak Terlalu Depresi, Lakukan 3 Cara Ini!



sabdadiksi.blogspot.com- Bila kalian depresi, langkah yang kalian ambil harus kalian tentukan secara sangat hati-hati. Sebab pikiran kacau dan rancau pada waktu itu. Butuh ketenangan berpikir dan proses untuk mencapai keteguhan hati yang benar agar tidak terjadi apa-apa. Apalagi banyak sekali kasus depresi yang ujung-ujungnya adalah bunuh diri.

Yuk, simak beberapa tips untuk mencegah depresi.  Saya merujuk buku Tinjauan Psikologi (Edisi Pertama) karya Dr. Namora Lumongga Lubis

A. Mengonsumsi Obat Antidepresi untuk Mengurangi Kadar Depresi

Sebelumnya disebutkan bahwa kasus depresi berat memerlukan obat antidepresan untuk mengontrol perkembangannya . Ada banyak sekali obat antidepresi yang bisa kalian dapatkan di apotek-apotek terdekat, beberapa di antaranya, Lithium, Maois, Ssris, dan lain-lain.       

B. Pendekatan CBT

CBT adalah singkatan dari cognitive behavior therapy. Istilah pendekatan CBT adalah pendekatan terapeutik yang mengubah keyakinan, asumsi, dan kemampuan seseorang. Pendekatan ini kemungkinan akan membantu orang tersebut untuk mengurangi pikiran negatif, pernyataan negatif, dan keyakinan-keyakinan yang tidak rasional dan mengurangi depresi.

Oleh karena itu, fokus terapi ini adalah mengubah perilaku non-logistik menjadi perilaku logis. Sejumlah penelitian telah menetapkan efektivitas terapi perilaku kognitif untuk mengobati penderita depresi. Studi pertama dan satu-satunya yang dilakukan Rush adalah kuesioner dan mengurangi depresi.

Rush melakukan penelitian pada orang-orang yang telah menderita depresi untuk sementara waktu dan telah mencapai puncaknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang menjalani terapi perilaku kognitif memiliki tingkat pemulihan, kegagalan, dan perbaikan yang lebih besar daripada orang yang hanya menerima terapi antidepresi.

C. Terapi Interpersonal

Terapi interpersonal adalah cabang psikologi yang berfokus pada hubungan antara manusia dan munculnya gejala penyakit kejiwaan.

Selain itu, terapi interpersonal sering digunakan untuk mengobati depresi pada lansia, LGBT, dan Odha. Ada juga terapi interpersonal yang tersedia untuk orang dengan anemia pernisiosa yang mungkin memiliki gejaladepresi.

Saat ini, terapi interpersonal telah dimodifikasi untuk mengobati gangguan gangguan lain seperti bulimia, anoreksia nervosa, gangguan bipolar, dan dysthymia. Terapi interpersonal memiliki beberapa sasaran, yakni:

a. Mengenali konteks interpersonal depresi yang terhubung dengan timbulnya depresi.

b. Menginformasikan klien tentang depresi, penyebabnya, dan beberapa perawatan yang tersedia.

c. Mendiagnosis depresi sejak dini.