Beberapa Tokoh Tasawuf Dunia yang Wajib Kalian Ketahui Untuk Ditiru
Sekuel buku Catatan Seorang Pejalan |
Banyak tokoh-tokoh besar tasawwuf yang sering terlupakan oleh penggemar ilmu tasawwuf. Beberapa akan saya paparkan di tulisan ini.
1. Sayyidina Ali bin Abi Tholib Ra
Selain dikenal sebagai khalifah ke-empat (dari tahun 35-40
H/656-661M), Sayyidina Ali bin Abi Tholib juga merupakan seorang imam besar
toriqoh. Beliau dikenal sebagai seseorang yang mempunyai hati yang bersih.
Jabatan yang ia sandang tidak sedikitpun mengubah sikap beliau: beliau tetap
zuhud dan wira’i. Sampai-sampai pada suatu hari, beliau mengenakan pakaian yang
robek, dan menjahitnya sendiri tatkala mengetahuinya.
Ada seseorang bertanya
kepada beliau: “Wahai Amirul Mukminin, kenapa engkau sampai berpakaian seperti
ini?”
Beliau menjawab: “Untuk mengkhusyukkan hatiku, dan untuk menjadi teladan
bagi orang-orang yang beriman.”
Nama Sayyidina Ali sering disebut-sebut menjadi muara silsilah dari
banyak toriqoh di Nusantara. Sebagaimana Nabi Muhammad Saw bersabda dalam
sebuah hadist: “Ana madinatul ilm, wa Ali babuha” (Aku adalah kota
ilmu, sedang Ali bin Abi Tholib adalah pintunya).
Wajar saja jika di dalam
muara silsilah dari banyak toriqoh, Sayyidina Ali menjadi otoritas di bawah
Nabi Muhammad Saw. Tidak hanya itu, beliau mendidik anak-anak dan cucu-cucunya
dengan ajaran yang murni dari Rasulullah Muhammad Saw, sehingga banyak dari
keturunan beliau yang menjadi pencetus berdirinya tariqoh.
2. Hasan al-Bashri
Beliau dilahirkan di Madinah pada tahun 21 H/ 642 M. Nama lengkap
beliau adalah Hasan binAbi al-Hasan Abu Sa’id. Ia adalah putra dari seorang
sahabat Nabi Muhammad Saw, Zaid bin Tsabit, yang tak lain adalah juru tulis
(seketaris) Nabi Muhammad Saw. Dalam masa hidupnya, beliau pernah bertemu
dengan para sahabat, juga termasuk salah satu dari 70 pasukan saat perang Badar.
Hasan al-Bashri dikenal dengan keberaniannya dalam menentang
kehidupan mewah para pejabat negara. Beliau menerima banyak hadist dari
sahabat, dan sangat dikagumi oleh Saayidina Ali bin Abi Tholib karena kecerdasannya.
Beliau adalah salah satu tokoh besar sufi di generasi awal, juga seorang oratur
ulung dan penulis yang produktif.
Nama Hasan al-Bashri sering disebut di dalam banyak literatur sufi,
seperti Thobaqot al-Kubro nya Imam al-Sya’rani, Qutub al-Qulub-nya Abu
Tholib al-Makki, Hilyat auliya’-nya Abu Na’im, dan lain-lain, dan
disifati sebagai seorang yang zuhud dan selalu mengukur keseharian dan
amalannya dengan sunnah-sunnah Nabi Muhammad Saw. Abu Qodatah menyatakan bahwa
tidak ada seorang tabi’in yang menyerupai sahabat Nabi Muhammad Saw kecuali
Hasan al-Bashri.
Imam Hasan al-Bashri di Bashrah pada tahun 110 H/728 M.
3. Syekh Abi Makhfudz Ma’ruf al-Karhiyy
Asal beliau adalah Persia, namun kehidupannya lebih lama berada di
Baghdad pada masa khalifah Harun ar-Rasyid. Nama lengkap beliau adalah Abu
Mahfudz Ma’ruf bin Firuz al-Karhiyy. Beliau meninggal pada tahun 200 H/815 M.
Di dalam buku Nicholson dipaparkan: Sebagaimana yang diceritakan
oleh muridnya, Sirri as-Saqoty, beliau adalah seorang wali (kekasih Allah Swt) yang sangat rindu kepada Allah Swt, serta
kecintaannya yang mendalam.
Beliau mengembangkan ilmu tasawwuf atas dasar al-Hubb
(cinta) sebagaimana Sayyidah Rabi’ah al-Adawiyyah, kemudian meletakkan
dasar-dasar tasawwufnya. Syekh Ma’ruf mengibaratkan seorang sufi adalah tamu
Allah Swt, yang berhak mendapat perjamuan sebagai tamu, tapi tidak bisa
menuntut apa-apa dari sang tuan rumah. Artinya, seorang sufi bisa saja
mendapatkan karamah-karamah dari Allah Swt, tapi tidak bisa menghendaki sesuai
hati sebab datangnya karamah kapan ia mau.
Itulah beberapa tokoh tasawuf dunia yang penting untuk kalian ketahui.
Wallahu a’lam…
Post a Comment